Tahukah kamu buah naga, melon,
pear,kiwi,anggur? Tentu saja tahu karena banyak buah seperti itu yang
dijual di toko buah. Tapi tahukah kamu buah yang asli indonesia?.
Ditengah2 serbuan buah impor & jenis buah yang bukan asli
Indonesia, kita harus bangga akan jenis buah asli Indonesia yang kita
punya. Karena mempunyai rasa yang khas dan juga disukai oleh banyak
orang dari mancanegara. Salah satu buah yang asli Indonesia adalah
Rambutan.
Dari namanya Rambutan, tentu orang akan mengerti dengan ciri khas buah ini yaitu mempunyai banyak “rambut”. Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara.
Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan akan bersemi (flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.
Tumbuhan ini menghasilkan bunga setelah 7 tahun jika ditanam dari biji, namun pada usia 2 tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara vegetatif. Rambutan biasanya berumah dua, tetapi bersifat androdioecious, ada tumbuhan jantan dan tumbuhan banci. Tumbuhan jantan tidak pernah bisa menghasilkan buah. Jadi hati2 kalo menanam pohon rambutan yang lama gak berbuah jangan2 yang ditanam adalah jenis jantan.
Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki “rambut” di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi “daging”. Bagian buah yang dimakan, “daging buah”, sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas (ngelotok).
Buah rambutan termasuk dalam buah musiman artinya tidak berbuah setiap saat tapi hanya di kurun waktu tertentu saja, biasanya musimnya datang bersamaan dengan musim buah yang lain yaitu mangga dan durian. Rambutan yang beredar saat ini banyak jenisnya seperti rambutan rapiah, binjai, lebak dsbnya.
Semoga sedikit informasi ini bisa bermanfaat bagi kita semua untuk selalu mencintai produk asli Indonesia dan yang paling indonesia seperti untuk produk telekomunikasi kita bisa menggunakan produk dari telkomsel.
http://wisata.kompasiana.com
Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan akan bersemi (flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.
Tumbuhan ini menghasilkan bunga setelah 7 tahun jika ditanam dari biji, namun pada usia 2 tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara vegetatif. Rambutan biasanya berumah dua, tetapi bersifat androdioecious, ada tumbuhan jantan dan tumbuhan banci. Tumbuhan jantan tidak pernah bisa menghasilkan buah. Jadi hati2 kalo menanam pohon rambutan yang lama gak berbuah jangan2 yang ditanam adalah jenis jantan.
Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki “rambut” di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi “daging”. Bagian buah yang dimakan, “daging buah”, sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas (ngelotok).
Buah rambutan termasuk dalam buah musiman artinya tidak berbuah setiap saat tapi hanya di kurun waktu tertentu saja, biasanya musimnya datang bersamaan dengan musim buah yang lain yaitu mangga dan durian. Rambutan yang beredar saat ini banyak jenisnya seperti rambutan rapiah, binjai, lebak dsbnya.
Semoga sedikit informasi ini bisa bermanfaat bagi kita semua untuk selalu mencintai produk asli Indonesia dan yang paling indonesia seperti untuk produk telekomunikasi kita bisa menggunakan produk dari telkomsel.
http://wisata.kompasiana.com
No comments:
Post a Comment