Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh menjadi sejarah
segala peristiwa yang terjadi di Bumi Serambi Makkah tersebut. Masjid
yang dibangun pada tahun 1022 itu, hingga kini masih kokoh dan menjadi
objek wisata warga sekitar.
sumber :http://foto.detik.com
Menjelang pemilu kada Aceh pada November 2011 nanti,
suhu politik mulai memanas. Masjid Raya Baiturrahman selalu memberi
keteduhan.
Ketika Belanda menyerbu Banda Aceh pada 1873, masjid
ini dibakar. Dua tahun kemudian dibangun kembali. Semula hanya satu
kubah, pada 1935 menjadi tiga kubah. Kini Baiturrahman memiliki lima
kubah dan menjadi salah satu masjid terindah di Indonesia.
Ketika tsunami menerjang Banda Aceh pada 26 Desember
2004, sebagian besar bangunan kota hancur. Namun masjid raya masih
kukuh berdiri, dan menjadi pelindung umat dari bencana.
Masjid Baiturrahman tidak hanya digunakan untuk salat.
Masjid juga berfungsi untuk pengajian, peringatan hari besar agama
Islam, dan musabaqah tilawatil Quran. Masjid juga menjadi peneduh
warga kota, dan juga menjadi obyek wisata.
Masjid Baiturrahman tak hanya tamapak indah dan megah
dari luar. Ornamen dan kaligrafi mewarnai lingkungan dalam sehingga
membuat umat yang berada di dalamnya terasa nyaman dan khusus
beribadah.
Baiturrahman merupakan masjid negara. Masjid ini
pertama kali dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada 1022. Pembangunan
dan perluasan terkahir dilakukan pada 1991 pada masa Gubernur Ibrahim
Hasan.
Menjelang MTQ pada 1981, Baiturrahman diperluas dan
diperindah serta dipasang klingker di atas jalan-jalan pekarangan
masjid. Juga dilakukan perbaikan dan penambahan tempat wudhu, instalasi
air mancur di kolam, pemasangan pintu krawang, lampu chandelier,
kaligrafi, dll.
No comments:
Post a Comment